Hanya Pak Murad duduk di pangkin
menghelakan nafas bersemburan
ringan asap rokok daun
mengembara bebas
mata memandang lepas
samudera luas berlangit mendung
masih bersisa ukiran kayu
Leman memandang gusar
mega mendung berarak
samudera mulai keras
dinyalakan rokok sebatang
dihamburnya keras asap menderas
sekeras karang khuatir
dalam gelora dia memukat
hanya harapan yang melekat
Hujan lebat amanah Mikail
deburan ombak menggila
bergegas Pak Murad
masuk berteduh
rokok daun masih terjepit
Lega Leman sempat berlabuh
pulau terpinggir jadi lindungan
dicucuh rokok sebatang
Di kedai kopi suara bertelingkah
berlawan hebat irama lebat
bersulam nada deru angin
bersandar Karim mengangkang paha
berpeluk tubuh gusar tiada
vape disedut nikmat sekali
bersama kawan dekah terburai.
No comments:
Post a Comment